Friday 5 April 2013

Saya VS Skorpio

Disengat kalajengking itu rasanya seperti ditusuk jarum besar berkarat sampai ke tulang, setelah itu di panggang di atas api, kemudian dihantam es balok raksasa. Dalam bahasa yang sederhana: "Sakit, Nyeeettt!" Setelah jaman SD, yaitu jaman terkahir kali merasakan perang melawan sakit gara-gara kalajengking, akhirnya tadi pagi Saya resmi mengidap perih dan nyeri hebat itu lagi.

Awalnya Saya ingin menyapu halaman rumah yg sudah terbenam daun-daun gugur ala musim hujan yang kelewat batas. Mulailah saya menyapu beberapa bagian. Mata Saya tiba-tiba tertuju pada si kalajengking. Sialnya Saya tertipu. Karena terikut seretan sapu lidi, si kalajengking pura-pura mati dan modus ini tidak pernah saya ketahui sebelumnya. Pada saat itu juga Saya melihat jepit rambut saya yang terjatuh, refleks tangan Saya ingin mengambilnya. Tiba-tiba "Aaaaaaaaaaaaau......!!!!!!!!!!!". Si kalajengking sepertinya merasa terancam dan berhasil membuat Saya mencicipi bisanya. Jari tengah kiri memerah dan sekalian juga Saya tunjukkan ke dia. Dia lalu lari terbirit-birit meninggalkan Saya yang masih berteriak kesakitan.

Saya mencoba menahan aliran darahnya agar bisanya tidak menjalar sampai ke lengan (pengalaman dulu biasanya begitu). Mencoba menghisap-hisap juga biar bisanya bisa keluar. Tapi setetelah saya pikir, mana bisa darahnya keluar lewat setitik sengatan. Sempat berpikir ekstrim juga sih, bagaimana kalau Saya membuat sayatan kecil lagi biar bisa menghisap bisanya (emang ngaruh???!). Tapi tiba-tiba lupa karena melihat si kalajengking. Naluri Saya yang masih gondok berbisik jahat dan saya memang menuntaskannya. Saya hampiri dia dan dengan satu kali tepukan sandal Saya bilang Good Bye!!! Meskipun begitu sama rasa nyerinya belum hilang juga sampai sekarang. Untungnya tidak begitu parah dan tidak sampai demam.